Bandung - Industri galangan kapal di dalam negeri masih
banyak membutuhkan tenaga las profesional yang bersertifikat. Hal
tersebut guna mendukung industri galangan kapal dalam negeri.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi, menyebutkan Indonesia baru mampu menhasilkan 500 tenaga kerja las bersertifikat, masih separuhnya dari total kebutuhan per tahun.
"Saat ini kebutuhan tenaga las kita itu 1.000 orang setahun kita baru bisa mensuplai 500 orang per tahun yang bersertifikat," kata Budi di acara Worksho Pendalaman Kebijakan Industri di Hotel Hyatt, Bandung (22/3/2013).
Dikatakan Budi, Indonesia dikenal memiliki tenaga las khusus perkapalan yang tangguh, berkualitas dan patut diperhitungkan. Sayangnya, dengan jumlah tenaga las yang minim maka produksi kapal di dalam negeri belum bisa optimal.
"Tukang las di kita itu dikenal hebat, berani untuk ngelas masuk ke lorong-lorong di dalam tangki hingga 6 jam. Orang China juga nggak berani kaya gitu," papar Budi.
Budi menyebutkan, pemerintah akan mencari berbagai cara untuk bisa meningkatkan pasokan tenaga las bersertifikat. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk mengurangi impor kapal, yang mana kebutuhan kapal untuk mendukung eksplorasi migas di dalam negeri hingga 2015 mencapai 526 kapal.
"Jadi itu adalah salah satu yang kita dorong untuk memenuhi yang 500 (526) kapal," cetusnya.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi, menyebutkan Indonesia baru mampu menhasilkan 500 tenaga kerja las bersertifikat, masih separuhnya dari total kebutuhan per tahun.
"Saat ini kebutuhan tenaga las kita itu 1.000 orang setahun kita baru bisa mensuplai 500 orang per tahun yang bersertifikat," kata Budi di acara Worksho Pendalaman Kebijakan Industri di Hotel Hyatt, Bandung (22/3/2013).
Dikatakan Budi, Indonesia dikenal memiliki tenaga las khusus perkapalan yang tangguh, berkualitas dan patut diperhitungkan. Sayangnya, dengan jumlah tenaga las yang minim maka produksi kapal di dalam negeri belum bisa optimal.
"Tukang las di kita itu dikenal hebat, berani untuk ngelas masuk ke lorong-lorong di dalam tangki hingga 6 jam. Orang China juga nggak berani kaya gitu," papar Budi.
Budi menyebutkan, pemerintah akan mencari berbagai cara untuk bisa meningkatkan pasokan tenaga las bersertifikat. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk mengurangi impor kapal, yang mana kebutuhan kapal untuk mendukung eksplorasi migas di dalam negeri hingga 2015 mencapai 526 kapal.
"Jadi itu adalah salah satu yang kita dorong untuk memenuhi yang 500 (526) kapal," cetusnya.
Sumber : http://finance.detik.com